Teras

Quitter, Camper, Climber

Cerdas Menghadapi Tantangan
Kesuksesan seseorang tidak hanya dipengaruhi kualitas intelegensinya (IQ) tapi dipengaruhi pula oleh kecerdasannya dalam mengatasi setiap tantangan. Suatu hari Rasulullah SAW berkumpul dengan para sahabat. Saat itu beliau bercerita tentang tiga orang yang hendak pergi ke masjid. Ketiganya datang agak terlambat dan harus merima kenyataan bahwa masjid telah penuh. Bagaimana reaksi ketiga orang tersebut? Orang yang pertama tanpa banyak basa-basi segera pulang, karena menganggap dirinya tidak kebagian tempat. Orang yang kedua segera masuk dan mendapatkan tempat duduk di barisan paling belakang. Sedang yang ketiga memaksakan diri untuk masuk dan terus maju, hingga ia berhasil mendapatkan tempat paling depan.

Lalu Rasul bersabda, "Yang pertama itu adalah orang yang putus asa, hingga ia tidak mendapatkan apa-apa. Yang kedua adalah tipe orang yang malu-malu, hingga ia hanya mendapat sedikit. Dan yang ketiga adalah tipe orang yang penuh harapan, bersemangat, pantang menyerah, hingga ia mendapat apa yang ia inginkan."
Kisah yang diungkapkan oleh Rasulullah SAW ini terlihat biasa-biasa saja. Terlihat biasa karena kita sering melihat atau bahkan mengalaminya dalam keseharian. Padahal kisah ini mengandung makna yang dalam. Setidaknya ada dua hal penting yang ingin disampaikan Rasulullah SAW pada kita dari kisah di atas. Pertama adalah tantangan; dan kedua, sikap orang terhadap tantangan tersebut. Mari kita lihat. Penuhnya masjid adalah tantangan (masalah) bagi orang yang terlambat datang. Sikap terhadap tantangan ini bermacam-macam, ada yang menyerah; ada yang masuk untuk sekadar mendapatkan tempat duduk; dan ada pula yang masuk dan ngotot untuk mendapatkan shaf pertama. Orang ketiga ini boleh jadi seseorang yang sadar akan keutamaan shaf pertama. Dia layak disebut orang sukses; orang bersemangat, dan tidak gampang berputus asa saat dihadapkan pada kesulitan.
Tiga macam pendaki
Apa yang diungkapkan Rasulullah SAW ini ternyata mendapatkan pembenaran ilmiah. Adalah Paul G Stoltz, PhD yang "menemukan" teori ini. Dalam bukunya yang berjudul Adversity Quotient (AQ) (Grasindo, Jakarta: 2000), Paul Stoltz mengungkapkan bahwa kesuksesan seseorang tidak hanya dipengaruhi kualitas intelegensinya (IQ) atau kualitas emosinya (EQ), tapi dipengaruhi pula oleh kecerdasan atau kemampuannya dalam mengatasi setiap tantangan.
Bila Rasul menganalogikan dengan orang masuk masjid, maka Stoltz menganalogikannya dengan perjalanan mendaki gunung. Menurutnya ada tiga tipe pendaki. Pertama adalah quitters yaitu mereka berhenti di tengah jalan dalam proses pendakian. Mereka ini gampang putus asa dan menyerah di tengah jalan. Yang kedua adalah campers (pekemah) yaitu mereka yang tidak mencapai puncak, tetapi sudah puas dengan apa yang telah dicapai. "Ngapain capek-capek" atau "segini juga udah cukup" adalah moto para campers. Orang-orang ini sekurang-kurangnya sudah merasakan tantangan, dan selangkah lebih maju dari para quitters. Sayangnya banyak potensi diri yang tidak teraktualisasikan, dan yang jelas pendakian itu sebenarnya belum selesai.
Ketiga adalah climbers (pendaki sejati), yaitu mereka yang selalu optimistik, selalu melihat harapan, dan selalu menetapkan sasaran-sasaran baru dalam kehidupan. Mereka mampu menikmati proses menuju keberhasilan, walau mereka tahu bahwa akan banyak rintangan dan kesulitan yang menghadang. Namun, di balik kesulitan itu ia akan mendapatkan banyak kemudahan. "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan; sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan," demikian firman Allah dalam QS Alam Nasyrah (94) ayat 5-6.
Para climbers selalu berasumsi bahwa "sesuatu itu mungkin". Sehingga mereka tidak akan menyia-nyiakan kesempatan walau sekecil apapun untuk maju. Semakin tinggi ia naik, maka semakin luas dan indah pula ia melihat pemandangan. Menurut Stoltz, semakin besar nilai AQ (adversity quotient) seseorang akan semakin cepat ia "pulih" dari keterpurukan, mampu mengatasi "kemalangan" yang dihadapinya, hingga akhirnya bisa fight lagi dalam menggapai cita-cita. Tangguh dan tabah adalah karakter sekaligus sikap dasar tipe climbers.
Ada banyak contoh orang dengan kualifikasi ini. Yang sangat legendaris adalah kisah Siti Hajar tatkala ia berlari-lari antara Shafa dan Marwah untuk mencari air. Ari Ginanjar Agustian dalam bukunya ESQ Power (Arga Jakarta: 2003) mengungkapkan bahwa Siti Hajar adalah seorang climber sejati, yang tentunya memiliki adversity quotient (AQ) yang sangat tinggi.
Sebagai sebuah pelajaran, Allah SWT mengabadikan perjuangan dan ketabahannya dalam Alquran, "Sesungguhnya antara Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Barangsiapa mengerjakan suatu kebaikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui." (QS Al-Baqarah [2]: 158). Sa'i, berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwah, adalah syiar yang melambang ketabahan, perjuangan, dan kekuatan mental.
Karakter kekasih Allah
Dalam kehidupan nyata, hanya para climbers-lah yang akan mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan sejati. Sebuah penelitian yang dilakukan Charles Handy-seorang pengamat ekonomi kenamaan asal Inggris-terhadap ratusan orang sukses di Inggris memperlihatkan bahwa mereka memiliki tiga karakter yang sama. Yaitu, pertama, mereka berdedikasi tinggi terhadap apa yang tengah dijalankannya. Dedikasi itu bisa berupa komitmen, kecintaan, atau ambisi untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik. Kedua, mereka memiliki determinasi. Kemauan untuk mencapai tujuan, bekerja keras, berkeyakinan, pantang menyerah dan kemauan untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Dan ketiga, selalu berbeda dengan orang lain. Orang sukses memakai jalan, cara atau sistem bekerja yang berbeda dengan orang lain pada umumnya.
Dua dari tiga karakter orang sukses yang diungkapkan Handy dalam The New Alchemist tersebut erat kaitannya dengan kemampuan seseorang dalam menghadapi tantangan. Karena itu, Islam memerintahkan kita untuk menjadi orang ber-AQ tinggi; menjadi para pemburu shaf pertama dalam shalat; dan menjadi para climber yang tak gampang putus asa. "Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir," demikian Allah SWT berfirman (QS Yusuf [12]: 87).
Lebih jauh lagi, Wahab bin Munabbih mengatakan bahwa sikap optimis dan pantang menyerah termasuk salah satu ciri kekasih Allah. Ia mengatakan, "Para kekasih Allah itu jika menempuh perjalanan yang sulit, mereka selalu optimis; sedangkan jika mereka melewati perjalanan yang mudah mereka malah khawatir". Wallahu a'lam bish-shawab.
Lanjut mang�..

soal latihan termokimia

1. Pencampuran larutan HCl dan larutan NaOH yang berlangsung eksoterm memerlukan :
1. larutan HCl
2. larutan NaOH
3. Gelas kimia
yang merupakan lingkungan adalah ....
a. 1 b. 2 c. 3 d. 1 dan 2 e. 2 dan 3

2. Sepotong pita magnesium dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi larutan asam klorida menghasilkan magnesium klorida dan gas hydrogen. Reaksi ini disertai pembebasan kalor yang menyebabkan gelas kimia menjadi panas. System pada proses reaksi tersebut adalah…
a. Magnesium
b. Larutan asam klorida
c. Gelas kimia
d. Udara
e. Magnesium dan larutan asam klorida

3. Jika suatu sendok serbuk seng dimasukan ke dalam gelas kimia yang berisi larutan HCl,ternyata terjadi gelombang gas,dan dasar tabung teratas panas. Reaksi ini dapat digolongkan ….
a. eksoterm,energi berpindah dari system ke saluran
b. eksoterm,energi berpindah dari lingkungan ke system
c. eksoterm,energi berpindah dari system ke lingkungan
d. endoterm,energi berpindah dari lingkungan ke system
e. endoterm,energi tak berpindah

4. Sebuah Kristal KNO3 dimasukkan kedalam tabung reaksi, kemudian ditetesi dengan air. Pada dasar tabung reaksi terasa dingin. Reaksi ini dapat digolongkan …
a. eksoterm, energi berpindah dari sistem ke lingkungan
b. eksoterm, energi berpindah dari lingkungan ke system
c. endoterm, energi berpindah dari sistem ke lingkungan
d. endoterm, energy berpindah dari lingkungan ke system
e. endoterm, energy tidak berpindah

5. Diantara berikut ini:
1.fotosintesis 3.respirasi
2.pembakaran 4. Pelelehan

Yang tergolong proses endoterm adalah
a. 1,2, dan 3
b. 1,2, dan 4
c. 2,3, dan 4
d. 1 dan 4
e. 2 dan 3





6. Pernyataan yang benar tentang reaksi eksoterm adalah ….

a. Entalpi awal>entalpi akhir dan H>0
b. Entalpi awal0
c. Entalpi awal>entalpi akhir dan H<0 

d. Entalpi awal<0 
e. Entalpi awal=entalpi akhir dan H=0 

7. Perhatikan berbagai hasil percobaan berikut 
1) Serbuk NH4Cl + Ca(OH)2, timbul gas berbau tidak sedap disertai penurunan suhu 
2) Pita magnesium + larutan HCl, pita magnesium larut disertai kenaikan suhu 
3) Pita tembaga + serbuk belerang, tidak terjadi perubahan, tetapi berubah menjadi zat padat hitam setelah dipanaskan, reaksi berlanjut ketika pemanasan dihentikan. 
4) Gas N2O4 yang tidak berwarna berubah menjadi coklat jika dipanaskan, jika pemanasan dihentikan, perlahan-lahan kembali tidak berwarna. Proses yang tergolong reaksi endoterm adalah … 
a. 1 dan 3 
b. 2 dan 4 
c. 2 dan 3 
d. 3 dan 4 
e. 1 dan 4 

8. Diketahui beberapa sifat reaksi sebagai berikut 
1. ∆H > 0
2. Menyebabkan kenaikan suhu lingkungan
3. Menyerap kalor
4. Hanya dapat berlangsung pada suhu tinggi
5. Terjadi aliran kalor dari system ke lingkungan

Hal yang merupakan ciri reaksi endoterm adalah
a. 1,2, dan 4
b. 1,3, dan 4
c. 2,3, dan 4
d. 1 dan 3
e. 2 dan 4

9. Yang terjadi pada suatu reaksi eksoterm adalah
a. energi system berubah
b. lingkungan menerima kalor dai system
c. ∆H positif
d. system memerlukan kalor
e. entalpi system bertambah

10. pada proses eksoterm
a. entalpi sistem bertambah dan perubahan entalpi positif
b. entalpi sistem berkurang dan perubahan entalpi negatif
c. entalpi sistem berkurang dan perubahan entalpi positif
d. entalpi sistem bertambah dan perubahan entalpi negatif
e. entalpi lingkungan berkurang dan perubahan entalpi negatif

11. Di antara persamaan termokimia di bawah ini, yang menunjukkan perubahan entalpi pembentukan standar adalah ….
a. N2 + 3 H2  2 NH3 H = – 92 kJ
b. CO + O2  CO2 H = – 180 kJ
c. H2 + ½ O2  H2O H = 121 kJ
d. CO2  C + O2 H = 393,5 kJ
e. CH4 + 2O2  CO2 + 2H2O H = – 890 kJ

12. Entalpi pembentukan standard AgNO3 adalah – 23 kJ/mol. Pernyataan tersebut dapat ditulis :
a. Ag+ + NO3- → AgNO3 H= –23 kJ
b. 2Ag(s) + N2 (g) + 3 O2(g) → 2AgNO3 H =+ 46 kJ
c. 2Ag(s) + 2 HNO3 → 2AgNO3 + H2 H =+ 46 kJ
d. Ag2O + N2O5(g) → 2AgNO3 H =+ 46 kJ
e. Ag+ + NO3- → AgNO3 H = + 46 kJ
13. Kedalam kalorimeter styrofoam yang berisi 40 gram air dimasukkan 1,07 gram NH4Cl (Mr=53,5) suhunya turun dari 25oC menjadi 21,5 oC , bila kalor jenis air 4,2 j g-1 K-1 maka perubahan entalpi pelarutan adalah...
a. – 30,19 kj/mol
b. + 29,4 kj/mol
c. + 11,76 kj/mol
d. + 7,86 kj/mol
e. – 7,86 kj/mol

14. Larutan HCl sebanyak 100 ml direaksikan dengan larutan NaOH 100 ml dengan konsentrasi masing-masing larutan 1M dan suhu larutan berubah dari 25ºC menjadi 32ºC.Jika kapasitas air = 4,2 J/g ºC, maka H reaksi penetralan tersebut adalah ….
a. 5,88 kJ/mol
b. -5,88 kJ/mol
c. 58,8 kJ/mol
d. -58,8 kJ/mol
e. 588 kJ/mol
15. Diketahui Persamaan termokimia berikut:
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g) H = –800 kJ
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(l) H = –890 kJ
Diagram yang menggambarkan kedua reaksi tersebut adalah . . . .




16. Diagram tingkat energi pembentukan CO2 :





Berdasarkan data di atas, maka harga ΔH2 adalah …
a. ΔH2 = ΔH3 + ΔH1
b. ΔH2 = ΔH1 – ΔH3
c. ΔH2 = ΔH3 – ΔH1
d. ΔH2 = 1/3 (ΔH1 – ΔH3)
e. ΔH2 = 1/2 (ΔH3 – ΔH3)

17. Diketahui : H0f C3H8 (g) = – 104 kJ/mol; H0f CO2 (g) = – 394 kJ/mol dan H0f H2O (g) = – 286 kJ/mol
Berdasarkan data di atas, harga H reaksi pembakaran sempurna gas C3H8 adalah ….
a. – 1034 kJ/mol
b. – 2222 kJ/mol
c. – 1121 kJ/mol
d. – 2232 kJ/mol
e. – 1134 kJ/mol




18. Diketahui
C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H = –x kJ
2C(s) + O2(g) → 2CO(g) ∆H = –y kJ
2CO(s) + O2(g) → 2CO2(g) ∆H = –2z kJ
Hubungan yang benar dari nilai x, y, dan z adalah . . . .
a. x = 2y + 2z
b. x = ½ y + z
c. 2x = y – 2z
d. x = 2y – 2z
e. x – y – z = 0

19. Diketahui persamaan termokimia :
C2H4 + HBr  C2H5Br H = – 64 kJ/mol

Data energi ikatan rata-rata :
C=C = 612 kJ/mol C–H = 416 kJ/mol
C–C = 337 kJ/mol H–Br = 362 kJ/mol
mengacu pada data di atas, energi ikatan rata-rata C–Br adalah ….
a. 1038 kJ/mol
b. 974 kJ/mol
c. 753 kJ/mol
d. 285 kJ/mol
e. 128 kJ/mol

20. Diketahui energi ikatan rata-rata :
H–H = 436 kJ/mol H–Cl = 431 kJ/mol
Cl–Cl = 242 kJ/mol
Kalor yang diperlukan untuk menguraikan 146 gram HCl (Mr HCl = 36,5)menjadi unsur-unsurnya adalah ….
a. 92 kJ
b. 184 kJ .
c. 247 kJ
d. 368 kJ
e. 494 kJ
Lanjut mang�..

Latihan Soal koligatif dan redoks

1. Pada suhu 20oC tekanan uap air adalah 18 mmHg. Jika 32 gram metanol, CH3OH dicampurkan dengan 72 gram air pada suhu tersebut, maka tekanan uap larutan adalah .
a. 3,6 mmHg
b. 7,2 mmHg
c. 14,4 mmHg
d. 15,0 mmHg
e. 22,5 mmHg
2. Suatu zat non-elektrolit sebanyak 24 gram dilarutkan dalam air hingga volumenya 250 mL dan mempunyai tekanan osmotik sebesar 32,8 atmosfer pada suhu 27°C. Jika tetapan R = 0,082 L atm/mol K, massa molekul relatif zat tersebut adalah .......
a. 36
b. 48
c. 72
d. 96
e. 144
3. Untuk menurunkan titik beku 2,5 liter air (massa jenis 1 g/cm³) menjadi -0,74°C pada tekanan 1 atm (Kf = 1,86), diperlukan jumlah gula (Mr = 342) yang harus dilarutkan sebanyak ....
a. 170 gram
b. 204 gram
c. 340 gram
d. 408 gram
e. 510 gram
4. Sebanyak 18 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 72 gram air. Pada suhu tertentu, tekanan uap air murni = 20,1 cmHg. Maka penurunan tekanan uap larutan glukosa tersebut adalah .... (cmHg).
a. 0,49 d. 9,80
b. 1,96 e. 19,60
c. 4,90
5. Ke dalam 600 gram air dilarutkan 27 gram senyawa non elektrolit. Larutan itu mendidih pada temperatur 100,13°C. Jika diketahui Kb air = 0,52°C/m maka massa molekul relatif senyawa tersebut adalah ....
a. 60
b. 90
c. 120
d. 180
e. 342
6. Ke dalam 500 gram air dilarutkan 40 gram senyawa Fe2(SO4)3. Jika Kb air = 0,52°C/m; derajat ionisasi 0,8, maka kenaikan titik didih larutan tersebut adalah .... (Ar : Fe = 56, S = 32, O = 16)
a. 0,333 °C
b. 0,354 °C
c. 0,416 °C
d. 0,437 °C
e. 0,496 °C
7. Larutan yang isotonic dengan larutan KBr 0,3 M pada suhu yang sama adalah ........
a. 0,3 M Natrium sulfat
b. 0,1 M Ammonium sulfat
c. 0,2 M Kalium Kromat
d. 0,5 M Glukosa
e. 0,1 M Asam sulfat

8. Agar 1 ton air tidak membeku pada suhu -5° C (Kr = 1,86) maka kedalamnya dilarutkan NaCl (Mr = 58,5) tidak kurang dari ........
a. 26,9 kg
b. 39,3 kg
c. 58,5 kg
d. 78,6 kg
e. 157,3 kg

9. Suatu larutan 3 gram zat nonelektrolit dalam 100 gram air (Kf = 1,86) membeku pada suhu -0,279 oC. Massa molekul zat tersebut adalah ....
a. 100
b. 150
c. 175
d. 200
e. 225
10. Larutan NaOH 4% (Mr = 40) akan membeku pada suhu ..
a. – 1,86oC
b. – 1,94oC
c. – 3,72oC
d. – 3,88oC
e. – 7,44oC
11. Untuk menaikkan titik didih 250 mL air menjadi 100,1oC pada tekanan 1 atm (Kb = 0,5), maka jumlah gula (Mr = 342) yang harus dilarutkan adalah ....
a. 17 gram
b. 85 gram
c. 171 gram
d. 342 gram
e. 684 gram
12. Suatu larutan urea dalam air mempunyai penurunan titik beku 0,372oC. Jika Kf = 1,86 dan Kb = 0,52. Maka kenaikan titik didihnya adalah ....
a. 0,026oC
b. 0,104 oC
c. 0,892 oC
d. 1,04 oC
e. 2,60 oC
13. Tekanan osmotik larutan CdSO4 0,1 M ( = 0,75) pada suhu 27oC (R = 0,08) adalah ....
a. 2,4 atm
b. 4,2 atm
c. 6,0 atm
d. 7,2 atm
e. 8,4 atm
14. Larutan 0,1 M suatu asam lemah menimbulkan tekanan osmotik 2,88 atm pada suhu 27oC (R = 0,08). Jika asam itu hanya terionisasi 10%, maka jumlah ion (n) dari asam tersebut adalah ....
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
15. Diantara larutan 0,01 M di bawah ini, yang mempunyai tekanan osmotik paling rendah adalah ....
a. NaCl
b. CO(NH2)2
c. BaCl2
d. K3PO4
e. [Cr(NH3)4Cl2]Cl
16. Larutan yang isotonis dengan larutan NaCl 0,3 M adalah ..
a. Na2SO4 0,3 M
b. Al2(SO4)3 0,1 M
c. Glukosa 0,5 M
d. FeCl3 0,25 M
e. K2CrO4 0,2 M
17. Diantara larutan di bawah ini, yang memiliki titik beku paling tinggi adalah ....
a. Na2CO3 0,3 M
b. KCl 0,5 M
c. Sukrosa 0,8 M
d. Mg(NO3)2 0,4 M
e. CuSO4 0,2 M

18. Jika larutan 1 molal dari zat-zat berikut dipanaskan bersama-sama, maka yang mendidih terlebih dahulu adalah ....
a. CaCl2
b. AlCl3
c. FeCl3
d. NaCl
e. TiCl4
19. Jika 10 gram masing-masing zat di bawah ini dilarutkan dalam 1 kg air, zat manakah yang memberikan larutan dengan titik beku paling rendah?
a. etanol, C2H5OH
b. glukosa, C6H12O6
c. gliserin, C3H8O3
d. metanol, CH3OH
e. sukrosa, C12H22O11
20. Sebanyak 5 gram suatu zat nonelektrolit dilarutkan dalam 2 mol eter dan terjadi penurunan tekanan uap jenuh 4 mmHg pada suhu tertentu. Jika pada suhu tersebut tekanan uap eter 200 mmHg, maka Mr zat nonelektrolit adalah ....
a. 240
b. 220
c. 120
d. 110
e. 60

1.Pada reaksi :
3Na2S2O3 + H2O  Na2S4O6 + S + 2NaOH
tingkat oksidasi S berubah dari … menjadi …
a. +2 menjadi +3 dan 0
b. +2 menjadi +2,5 dan 0
c. +2 menjadi +3,5 dan 0
d. +3 menjadi +3,5 dan 0
e. +3 menjadi +4 dan 0

2.Bilangan oksidasi S dalam senyawa : Al2S3; Na2S4O6 dan SF4 berturut-turut adalah …
a. -3; +2,5 dan +4
b. -3; +3 dan +4
c. -2; +2,5 dan -4
d. -2; +2,5 dan +4
e. -2; -2,5 dan -4

3.Reaksi-reaksi berikut yang bukan merupakan reaksi redoks adalah …
a. N2 + 3H2  2NH3
b. 2NO + O2  2NO2
c. Cl2 + 2I-  2 Cl- + I2
d. SO2 + OH-  HSO3-
e. Al + 2KOH + 2H2O  2KAlO2 + 3H2

4.Pada reaksi redoks dibawah ini :
Sn + 4HNO3  SnO2 + 4NO2 + 2H2O, yang berperan sebagai reduktor adalah …
a. Sn d. NO2
b. HNO3 e. H2O
c. SnO2

5.Dalam reaksi :
H2SO4 + HI  H2S + I2 + H2O
1 mol asam sulfat dapat mengoksidasi hidrogen iodida sebanyak …
a. 2 mol d. 6 mol
b. 3 mol e. 8 mol
c. 4 mol

6. Perubahan bilangan oksidasi unsur nitrogen pada reaksi :
CuS + NO3  Cu2+ + S + NO
adalah …
a. -3 d. -2
b. +2 e. +5
c. +3

7. Bilangan oksidasi Ni dalam ion [Ni(CN)4I]-3 adalah …
a. -8 d. +2
b. -3 e. +5
c. -2

8. Pada reaksi 2 CO + 2NO  2CO2 + N2 bilangan oksidasi N berubah dari
a. +2 ke 0 d. +3 ke +2
b. +2 ke +1 e. +4 ke 0
c. +3 ke +1

9. Pada reaksi :
2KMnO4 + 16HCl  5Cl2 + 2MnCl2 + 2KCl + 8H2O
Produk reaksinya adalah …
a. Cl2 d. KCl
b. MnCl2 e. HCl
c. H2O

10. Reduksi 1 mol ion BrO3- menjadi brom membutuhkan elektron sebanyak …
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3

11. Di antara reaksi-reaksi berikut, yang bukan merupakan reaksi oksidasi maupun reduksi adalah …
a. S2O32-  S2O42-
b. SO2  HSO3-
C. NH3  NO2
d. N2O4  NO2-
e. CO32-  CO

12. Banyaknya Fe2+ yang dapat dioksidasi oleh satu mol Cr2O72- menghasilkan Fe3+ dan Cr3+ adalah
a. 1 mol d. 4 mol
b. 2 mol e. 6 mol
c. 3 mol

13. Reaksi redoks :
aCr2O72- + bI-  cCr3+ + dI2
maka harga koefisien a, b, c, dan d berturut-turut adalah …
a. 3,2,2, dan 6 d. 2,1,5, dan 6
b. 1,6,2, dan 3 e. 4,1,2, dan 7
c. 1,2,3, dan 4

14. Pada reaksi redoks :
MnO2 + 2H2SO4 + NaI  MnSO4 + Na2SO4 + 2H2O + I2
Yang berperan sebagai oksidator adalah …
a. NaI d. I-
b. H2SO4 e. MnO2
c. Mn4+

15. Bilangan oksidasi atom S yang paling tinggi terdapat pada …
a. SO2 d. SO42-
b. S2O32- e. H2S
c. S4O62-
16. Bilangan oksidasi I dalam ion IO3- adalah …
a. +5 d. -1
b. +3 e. -5
c. +1

17. Bilangan oksidasi atom Cr yang sama dengan bilangan oksidasi Mn yang terdapat pada senyawa MnO42- adalah …
a. CrO d. Cr2(SO4)3
b. CrCl3 e. Cr(NO3)2
c. Cr2O72-

18. Dalam reaksi :
KClO3 + S + H+  KCl + SO2 + H2O
Yang bertindak sebagai oksidator adalah …
a. KClO3 d. KCl
b. S e. SO2
c. H+

19. Reaksi yang menunjukkan atom S mengalami reduksi terjadi pada …
a. 2S + 3O2  2SO3
b. H2S + O2  SO2 + H2O
c. SO32- + NO3- + 2H+  SO42- + NO + H2O
d. 2S2O32- + I2  S4O62- + 2I-
e. SO2 + 2H2  S + 2H2O

20. Pada pemanasan KClO3 terjadi reaksi :
2KClO3  2KCl + 2O3
Peristiwa oksidasi terjadi pada …
a. atom Cl pada KClO3 menjadi KCl
b. atom K pada KClO3 menjadi KCl
c. atom O pada KClO3 menjadi KCl
d. atom O pada KClO3 menjadi O3
e. atom Cl pada KCl menjadi KClO3

21. Di antara senyawa berikut yang atom hidrogennya mempunyai bilangan oksidasi = 1 adalah …
a. H2O d. H2S
b. Fe(OH)3 e. MgS
c. AlH3

22. Pada reaksi :
2Ag+ + Zn  2Ag + Zn2+
Pernyataan yang benar adalah
a. Zn sebagai oksidator dan Ag reduktor
b. Zn sebagai oksidator dan Ag+ reduktor
c. Zn sebagai reduktor dan Ag oksidator
d. Zn sebagai reduktor dan Ag+ oksidator
e. Zn2+ sebagai reduktor dan Ag+ oksidator


23. Di antara spesi yang digarisbawahi di bawah ini, yang merupakan oksidator adalah …
a. 2Ag+ + Cu  2Ag + Cu2+
b. 2I- + Cl2  I2 + 2Cl-
c. Sn2+ + 2Fe3+  Sn4+ + 2Fe2+
d. 5I- + IO3- + 6H+  3I2 + 3H2O
e. Fe + 2H+  Fe2+ + H2

24. Dalam reaksi :
I2 + 6OH-  I- + IO3- + 3H2O
Bilangan oksidasi I berubah dari …
a. 0 menjadi +5 dan -1
b. 0 menjadi +4 dan -1
c. 0 menjadi +3 dan -1
d. +1 menjadi -5 dan -1
e. -1 menjadi +5 dan +1

25. Di antara reaksi-reaksi di bawah ini, yang merupakan reaksi redoks adalah …
a. CuO + 2HCl  CuCl2 + H2O
b. CuO + H2  Cu + H2O
c. NaOH + Ag+  AgOH + Na+
d. Fe2O3 + H2SO4  Fe2(SO4)3 + H2O
e. ZnO + 2HCl  ZnCl2 + H2O

26. Senyawa H2C2O4 dapat dioksidasi oleh KMnO4 sesuai reaksi berikut :
C2O42- + MnO4- + H+  Mn2+ + H2O + CO2
Banyaknya electron yang dilepaskan untuk mengoksidasi 1 mol C2O42- ialah …
a. 1 d. 4
b. 2 e. 6
c. 5

27. Perhatikan reaksi berikut :
Cl2- + 2KOH  KCl + KClO + H2O
Berdasarkan reaksi, bilangan oksidasi klorin berubah dari …
a. -1 menjadi +1 dan 0
b. +1 menjadi -1 dan 0
c. 0 menjadi -1 dan -2
d. -2 menjadi 0 dan +1
e. 0 menjadi -1 dan +1

28. Berikut ini yang termasuk reaksi redoks adalah …
a. NaOH + HCl  NaCl + H2O
b. 2 HCl + Ca(OH)2  CaCl2 + 2H2O
c. CaCO3 + 2HCl  CaCl2 + CO2 + 2H2O
d. SnCl2 + 2HgCl  SnCl4 + Hg2Cl2
e. SO3 + 2KOH  K2SO4 + 2H2O



29. Perhatikan reaksi berikut ini :
pI2 + qCl2 + rH2O  sHIO3 + tHCl
harga p , q , r, s dan t yang tepat untuk menyetarakan persamaan reaksi tersebut ialah …
a. 2,4,8,6, dan 12
b. 1,5,6,2, dan 10
c. 2,6,4,8, dan 5
d. 4,2,8,5, dan 6
e. 1,3,6,4, dan 8

30. Perhatikan reaksi berikut ini :
Cl- + MnO4- + H2O  Cl2 + MnO2 + OH-
Untuk mereduksi 1 mol MnO4- diperlukan ion Cl- sebanyak …
a. 2 mol d. 6 mol
b. 3 mol e. 8 mol
c. 4 mol


Lanjut mang�..

KEKUATAN SEORANG PRIA

* Bukan pada lebar bahunya....

Tapi pada lebar lengannya merangkul Keluarganya...

* Bukan dalam nada keras suaranya,

Tapi dalam kata-kata lembut yang diucapkannya...

* Bukan dari berapa banyak temannya,

Tapi bagaimana cara Ia memperlakukan istri & anaknya...

* Bukan bagaimana Ia dihormati di tempat kerjanya,

Tapi bagaimana Ia dihormati dirumahnya...

* Bukan dalam cara keras Ia memukul,

Tapi ada didalam sentuhan lembutnya...

* Bukan pada bidang dadanya,

Tapi ada hati yang terletak didalam dadanya...

* Bukan dari berapa banyak wanita yang Ia cintai,

Tapi dalam kesetiaannya mencintai kepada seorang wanita...

* Bukan dari seberapa kuat Ia mengangkat beban,

Tapi dari seberapa besar beban yang ditanggungnya...

* Bukan dari seberapa uang yang diperolahnya,

Tapi dari SEBERAPA BESAR PENGORBANAN HARTA, DIRI & KELUARGA dijalan ALLAH SWT... 
Lanjut mang�..

Sakit Merupakan Nikmat dan Anugerah

Pernah sakit?
Apa yang Anda rasakan?
Senang, gembira, sedih, jengkel, atau…?

Tahukah temen-teman, bahwa sakit yang menimpa kita, penderitaan yang kita alami, kesempitan yang kita rasakan, kesulitan yang menggelisahkan, … ; merupakan kenikmatan dan anugerah yang diberikan Allah kepada kita?
Yang kenikmatan ini tidak diberikan kepada setiap orang dan setiap saat….
Bagaimana mungkin? Nggak masuk akal ya?
Jangan keburu percaya, jangan tergesa-gesa mempercayai sesuatu sebelum Anda memperoleh penjelasan mengenai hal tersebut!
Simak dulu tulisan berikut:

Ketika sakit menghampiri kita, ada dua hal yang mesti kita ingat:
1. Bahwa sakit yang kita alami ini datang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala ”Tiada sesuatupun bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu bergembira terhadap apa yang diberikanNya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi menyombongkan diri.” (Al-Hadid:22-23)

2. Bahwa sakit itu baik bagi kita.
Di balik sakit yang kita alami, terdapat hikmah dan faidah yang besar, yang itu baik dan bermanfaat untuk kita. Tentunya apabila ketika sakit itu datang kita hadapi dengan kesabaran. Diantara hikmah dan faidahnya adalah:

a. Diampuni dosa dan kesalahan
”Setiap musibah yang menimpa mukmin, baik berupa wabah, rasa lelah, penyakit, rasa sedih, sampai kekalutan hati, pasti Allah menjadikannya pengampun dosa-dosanya.” (HR. Bukhari-Muslim)

”Tidaklah seorang Muslim ditimpa gangguan berupa penyakit dan lain-linnya, melainkan Allah menggugurkan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon yang menggugurkan daunnya.” (Bukhari-Muslim)

b. Ditinggikan derajatnya
”Tidaklah seorang mukmin tertusuk duri atau yang lebih kecil dari duri, melainkan ditetapkan baginya satu derajat dan dihapuskan darinya satu kesalahan.” (Diriwayatkan Muslim)

Dari Aisyah, dia berkata: ”Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda (yang artinya):
”Tidaklah seorang Mukmin itu tertimpa penyakit encok sedikit pun, melainkan Allah menghapus darinya satu kesalahan, ditetapkan baginya satu kebaikan dan ditinggalkan baginya satu derajat.” (Ditakrij Ath-Thabrani dan Al-Hakim. Isnadnya Jayyid)

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, dia berkata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda (yang artinya):
”Sesungguhnya seseorang benar-benar memiliki kedudukan di sisi Allah, namun tidak ada satu amal yang bisa menghantarkannya ke sana. Maka Allah senantiasa mencobanya dengan sesuatu yang tidak disukainya, sehingga dia bisa sampai ke kedudukan itu.” (Ditakhrij Abu Ya’la, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim; Menurut Syaikh Al-Albany: hadits hasan)

c. Pembuka jalan ke Surga
”Allah Subhanahu berfirman: ‘Hai anak Adam, jika engkau sabar dan mencari keridhaan pada saat musibah yang pertama, maka Aku tidak meridhai pahala bagimu selain surga.”’ (Ditakhrij Ibnu Majah; Menurut Syaikh Al-Albany: hadits hasan)
Wahai Saudaraku, bukankah sakit merupakan bagian dari musibah?

d. Keselamatan dari api neraka
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, bahwa beliau menjenguk seseorang yang sedang sakit demam, yang disertai Abu Hurairah. lalu beliau bersabda (yang artinya):
”Bergembiralah, karena Allah Azza wa Jalla berfirman, ‘Inilah neraka-Ku. Aku menganjurkannya menimpa hamba-Ku yang mukmin di dunia, agar dia jauh dari neraka pada hari akhirat.” (Ditakhrij Ahmad, Ibnu Majah, dan AL-Hakim. Menurut Syaikh Albani: isnadnya shahih)

e. Menjadikan kita ingat kepada Allah dan kembali kepada-Nya
Biasanya ketika seseorang dalam keadaan sehat wal afiat, suka tenggelam dalam kenikmatan dan syahwat. Menyibukkan diri dalam urusan dunia dan melalikan Allah, yang tidak jarang terjerumus dalam kemaksiatan dan kedurhakaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ketika Allah mencobanya dengan sakit atau musibah lain, dia akan ingat kepada Allah, bertobat, dan kembali memenuhi hak-hak Allah yang telah dia tinggalkan.

Dari Abdurrahman bin Sa’id, dari bapaknya, dia berkata, ”Aku bersama Salman menjenguk orang yang sedang sakit di Kandah. Tatkala Salman memasuki tempat tinggalnya, dia berkata, ”Bergembiralah, karena sakitnya orang mukmin itu akan dijadikan Allah sebagai penebus dosanya dan penyebab kewaspadaannya. Sedangkan sakitnya orang fajir itu laksana keledai yang diikat pemiliknya, kemudian dia melepaskannya kembali, namun keledai itu tidak tahu mengapa ia diikat dan mengapa ia dilepas.”

Maksudnya, penyakit itu merupakan penebus dosa bagi orang mukmin dan penyebab taubat dan kesadarannya dari kelalaian. Berbeda dengan orang-orang fajir, yang tetap durhaka, tidak terpengaruh oelah penyakitnya dan tidak mua kembali kepada Rabb-nya. Dia tidak tahu kalau penyakit itu menimpa dirinya, agar dia sadar dari kelalaian dan agar kembali kepada kebenaran. Ibaratnya seekor keledai yang dipegang dan diikat, kemudian dilepas kembali, namun ia tidak tahu mengapa ia diikat lalu dilepas lagi.

f. Mengingatkan kepada nikmat yang telah diberikan Allah
Sakit dapat mengingatkan kita terhadap nikmat yang telah Allah berikan ketika kita dalam keadaan sehat, dengan demikian kita semakin bersyukur kepada Allah. Seorang penyair berkata: ”Seseorang tidak mengenal tanda-tanda sehat selagi dia belum tertimpa sakit.”

g. Mengingatkan keadaan orang-orang yang sakit
Allah menimpakan sakit kepada kita agar kita mengingat saudara-saudara kita yang sedang sakit, yang selama ini mereka kita lalaikan, sehingga kita kembali sadar dan terketuk hati kita untuk memenuhi hak-hak sauadara kita yang sedang sakit tersebut, seperti: mengunjunginya, membantu keperluannya, meringankan musibahnya, menghiburnya, membantukan mencarikan obat, mendoakannya, dll.

h. Mensucikan hati dari berbagai penyakit
Keadaan yang sehat bisa mengundang seseorang untuk bersikap sombong, bangga dan taajub kepada diri sendiri, sebab dalam keadaan seperti itu dia bebeas berbuat apa saja. Namun ketika sakit dataang menjenguknya, penderitaan menimpa dirinya, maka jiwanya bisa melunak, sifat-sifat sombong, takabur, dengki, membanggakan diri; dapat menjadi hilang sehingga akhirnya ia tunduk dan pasrah kepada Allah serta tekun beribadah kepada-Nya.

i. Menjadikan kita sabar
Abdul Malik bin Abjar berkata: ”Setiap orang pasti mendapat cobaan afiat, untuk dilihat apakah dia bersyukur, atau mendapat bencana untuk dilihat apakah dia bersabar.”

Wahai Saudaraku!
Bukankah faidah dan hikmah yang kita dapatkan ketika sakit sangat besar? Bukankah itu merupakan kenikmatan dan anugerah? Tidakkah engkau ingin mendapatkannya?
Karena itu, Bersabarlah!
Engkau memperoleh kesempatan memperoleh janji-janji tersebut di atas….jangan sia-siakan kesempatan emas tersebut!

Semakin berat penderitaan, semaikin pahala dilipatkan
Sahabat Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu berkata: Saya menjenguk Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sedangkan beliau sedang menahan sakit karena demam, saya berkata: ”Wahai Rasulullah, sungguh engkau kelihatan sedang menahan rasa sakit yang berat?” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata: ”Benar, sesungguhnya saya sedang menahan sakit sebagaimana dua orang di antara kalian.”
Abdullah berkata: Saya berkata: ”Hal itu karena engkau mendapatkan dua pahala.” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab: ”Benar”, kemudian beliau melanjutkan:
”Tidak ada seorang muslim tertimpa musibah baik itu sakit atau lainnya kecuali Allah menghapus kesalahan-kesalahnnya sebagaimana pohon menjatuhkan daunnya.” (HR. Bukhari-Muslim)

Hadits di atas memberikan penjelasan kepada kita bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menetapkan bahwa apabila penyakit bertambah berat maka pahalanya dilipatgandakan dan pelipatgandaan ini terus meningkat sampai terhapusnya kesalahan-kesalahan semuanya. Dengan kata lain beliau berkata: Beratnya penyakit mengangkat derajat, menghapuskan kejelekan-kejelekan tanpa tersisa.

Apabila kita memahami hal ini, yaitu rasa sakit atau musibah lainnya dapat menghapus dosa kita dan mengangkat derajat kita; maka hendaklah kita bersabar dan ridho terhadap hal tersebut agar kita mendapatkan apa yang dijanjikan Allah terhadap orang yang bersabar:
”Dan Allah menyukai orang-orang yang sabar.” (Ali Imran:146)
”Sesungguhnya hanya kepada orang-orang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (Az-Zumar:10)
”Sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu, (sambil mengucapkan): ‘Keselamatan atas kesabaranmu.’ Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (ar-Raad: 23-24)

Apakah ini bukan suatu kemuliaan? Bukankah ini merupakan derajat yang tinggi?
Tidakkah kita menginginkan sakit yang kita alami menjadi suatu kenikmatan dan anugerah yang besar?
Jangan biarkan semua janji-janji tersebut…hilang begitu saja….
Jangan biarkan…kesempatan sudah ada di depan mata, namun kita tak sanggup meraihnya….
Klo hal ini terjadi pada kita… Innalillahi wa inna ilaihi raji’un….
tak ada kata lain yang pantas..selain: Saya mendapat musibah besar karena tidak mampu memanfaatkan kesempatan emas dengan adanya musibah yang ada pada saya…

Jika kamu tidak mengetahui maka itu adalah musibah, jika kamu mengetahuinya maka musibahnya lebih besar lagi….
Jika kamu tidak tahu bahwa di balik sakit ada kenikmatan yang besar, ada janji-janji Allah yang menggiurkan…itu adalah suatu musibah;
Jika kamu mengetahui hal ini (keutamaan-keutamaan sakit jika bersabar) namun luput dari memperoleh janji-janji Allah ini …, maka ini adalah musibah yang sangat besar.

”Sungguh unik perkara orang mukmin, sesungguhnya semua perkaranya adalah baik. Jika ia mendapat kebahagiaan, ia bersyukur dan jika ia mendapat ujian ia bersabar, maka (hal itu) merupakan kebaikan baginya.” (HR.Muslim)
Lanjut mang�..